Carakus – Pakaian Adat Jawa. Jawa merupakan sebuah tempat di Indonesia yang memiliki wilayah terbesar di Indonesia karena besarnya wilayah tersebut, terbagilah menjadi 3 bagian yaitu jawa barat, jawa Tengah, dan yang terakhir adalah Jawa Timur. Didalam wilayah ini sangat banyak terkandung kedudayaan serta kesenian yang ada di pulau jawa salah satunya adalah pakaian adat Jawa yang bervariasi membuat saya tertarik untuk membahasnya.
Kemarin saya telah menjelaskan bermacam-macam Pakaian Adat Indonesia Lengkap mulai dari Sabang Sampai Merauke, akan tetapi itu hanyalah pakaian adat jawa yang memang khusus untuk diperkenalkan kepada Indonesia.
Tapi kenyataannya, dari berbagai wilayah seperti Bali, Gorontalo Sumatera semuanya memiliki banyak bermacam-macam pakaian adat jawa yang sampai saat ini masih menjadi ketertarikan masyarakat luar khususnya masyarakat Indonesia sendiri.
Oke tidak usah banyak cakap, langsung saja kita bahas jenis baju adat jawa dari 3 wilayah yang berbeda-beda:
Pakaian Adat Jawa Timur
Jawa Timur merupakan provinsi yang telah lama maju dalam dunia adat istiadat, karena memang di Provinsi ini pada zaman dahulunya tempat letaknya kerjaan-kerajaan besar seperti Majapahit, Singasari, Kahuripan, Kanjuruhan, Medang Kamulan dan banyak lagi kerajaan lainnya.
Dari reruntuhan kerajaan tersebut, lahirlah macam peninggalan seperti beberapa peninggalan budaya kebendaan seperti juga membuktikan bahwa kebudayaan Jawa Timur memiliki eksistensinya sendiri sejak dulu. Serta budaya seperti pakaian adat, rumah adat dan alat musik tradisional, serta beragam jenis tari-tarian dan kesenian lainnya. Dari salah satunya saya akan menjelaskan tentang Pakaian Adat Jawa Timur, Yakni seperti berikut:
Pakaian Mantenan
Mantenan menurut bahasa berarti pernikahan, pada umumnya memang sesuai namanya baju mantenan di wilayah Jawa bagian Timur, digunakan oleh para mempelai. Bagi kedua mempelai sama-sama menggunakan baju adat ini.
Adapun jika di lihat dari ciri-ciri baju adat Mantenan bisa dilihat memiliki corak warna yang sama antara baju pria dan baju wanita. Warna yang dipakai oleh baju ini sama-sama menggunakan warna hitam. Tentunya, desain dari segi pola baju wanita dan pola baju pria berbeda.
Sedangkan untuk aksesoris serta hiasan kepala wanita menggunakan konde yang dihiasi kembang melati, juga rangkaian melati tersebut juga digantungkan pada sanggul, adapun untuk mempelai pria menggunakan rangkaian bunga melati sebagai kalung dan sering juga ditemui sebagai gantungan kecil di saku baju bagian kiri.
Sabuk emas dan gelang tangan juga dipakai sebagai pelengkap bersama dengan terompah, selendang yang diselempangkan bahu, serta aksesoris tambahan lainnya.
Pakaian Pesaan Khas Madura
Masih dengan baju adat Jawa Timur yang berasal dari Madura, Baju Pesaan adalah baju khas yang biasanya sering kita jumpai dalam keseharian masyarakat Madura, lebih tepatnya digunakan oleh orang Jawa timur bagian tepi pantai utara.
Karena ketertarikan banyak masyarakat Jawa, Kostum ini menjadi pakaian adat Indonesia yang mewakili provinsi Jawa Timur. Tidak hanya itu, baju ini sekaligus menjadi ikon utama Madura sebagai kancah Nasional bagian timur.
Pakaian Cak dan Baju Ning
Tidak mau kalah dan tak kalah menarik tampilan dari baju Cak dan Ning khas dari Surabaya. Akan tetapi baju adat yang satu ini khusus menjadi sebuah kostum dalam rangka kontes tahunan. Kontes tersebut sesuai dengan namanya, “Cak & Ning” yang artinya “Bujang & lajang” jadi kontes itu hanya dihadiri oleh para pemuda pemudi saja.
Kontes yang di adakan setiap tahun tersebut sempat menjadi buuming dan menarik beberapa audience dari kalangan masyarakat terlebih kebanyakan dari netizen warga media sosial. Sehingga “katanya” sekarang sebuah kontes tahunan ini akan diadakan setiap tahun oleh kepala pemerintahan Jawa Timur demi menghibur dengan kontes ini.
Pakaian Adat Jawa Tengah
Janji tetaplah janji, seperti kata saya diatas dalam artikel ini akan kita bahas tentang pakaian ada dari Jawa Tengah. Sebenarnya kostum adat Jawa Tengah sangat banyak bervariasi tapi terkenalnya hanya 2 dalam segi rasiaonal dan situasi kegunaan pakaian, yaitu:
Jawi Jangkep dan Kebaya
Jawi Jangkep dan Kebaya merupakan pakaian resmi adat Jawa Tengah yang melambangkan karakteristik masyarakat Jawa asli, karena didalam pakaian ini terdapat amat banyak khas yang menggambarkan sastra pemakainya.
Adapun Jawi Jangkep adalah pakaian para laki-laki adat Jawa, sedangkan Kebaya baju adat yang dipakai oleh para wanita adat Jawa Tengah. Untuk mempercantik dan memperindah kostum adat ini diperlukan juga beberapa aksesoris yang wajib di pakai oleh pria maupun wanita.
Aksesoris Jawi Jangkep | Aksesoris Kebaya |
Keris dan cemila (alas kaki). | Cincin, subang, kalung, gelang, serta kipas. |
Untuk kostum laki-laki dari bagian atas memakai baju deskap yang didesain dengan tambahan ukiran tangan batik berpola bunga khas Jawa , lalu ada juga tambahan sebagai pelengkap di pakailah seuntai kain jarik yang diikatkan pada pinggang, destar blangkon yang dipakai bagian atas.
Sedangkan untuk pakaian wanita yaitu kebaya menjadi baju utama yang menjadi ciri khas Jawa Tengah dan pakaian lainnya seperti kemben, stagen, kain tapih/ pinjung, serta konde sebagai aksesoris kepala khas wanita jawa.
Pakaian Pengantin Adat Jawa Tengah
Selain dari pakaian resmi yang di kenakan oleh masyarakat Jawa, ada pula pakaian yang hanya dipakai dalam situasi tertentu seperti pakaian penganten adat Jawa Tengah. Bagi para mempelai harus bahkan dibilang wajib memakai baju-baju yang akan kita bahas dibawah ini:
Upacara Midodareni
Pakaian Pria | Pakaian Perempuan |
Pakaian pengantin pria berupa baju Jawi Jangkep yang terdiri dari baju atela, sikepan, udeng,sabuk timang, kain jarik untuk bawahan, keris, dan selop. | Sedangkan busana yang dipakai oleh pengantin wanita berupa kebaya berlengan panjang, stagen, dan kain jarik bercorak batik. |
Upacara Ijab
Pakaian Pria | Pakaian Perempuan |
Pakaian pengantin pria berupa Busana Basahan yang terdiri dari dodot bangun tulak, kuluk matak petak, sabuk dengan timang dan cinde, stagen, celana panjang berwarna putih, keris warangka ladrang, dan selop. | Sedangkan busana yang dipakai oleh pengantin wanita berupa baju kebaya dan kain jarik, sedangkan pengantin pria memakai busana basahan. |
Upacara Panggih
Pakaian Pria | Pakaian Perempuan |
Pakaian yang menjadi busana mempelai pria terdiri dari kemben, dodot bangun tulak (kampuh), selendang sekar cinde abrit (sampur), dan kain jarik bermotif cinde sekar merah. Adapun tambahan pria seperti aksesoris seperti kalung ulur, cincin, timang/epek, bros, dan buntal. | Sedangkan busana yang dipakai oleh pengantin wanita sama-sama menggunakan pakaian adat seperti kemben, dodot bangun tulak (kampuh), selendang sekar cinde abrit (sampur), dan kain jarik bermotif cinde sekar merah. Dan aksesorisnya berupa cunduk mentul, centung, jungkat,kalung, cincin, gelang, bros, subang, dan timang. |
Upacara Setelah Panggih
Setelah Upacara Panggih terdapat acara khusus yang masyarakatnya menjuluki dengan “Acara Setelah Panggih”. Dan tentunya memakai busana yang Berbeda lagi dengan Upacara Panggih, seperti:
Pakaian Pria | Pakaian Perempuan |
Pakaian yang menjadi busana mempelai pria berupa busana kapangeranan yang terdiri dari stagen, kuluk kanigoro, sabuk timang, kain jarik, baju takwo, keris warangka ladrang, dan selop. | Sedangkan busana yang dipakai oleh pengantin wanita, yaitu busana kanigaran yang terdiri dari baju kebaya sebagai atasan, kain jarik, stagen, dan selop. |
Pakaian Adat Jawa Barat
Beda lagi dengan Jawa Barat, karena berdasarkan pengamatan yang kita lakukan, masyarakat Sunda lebih mengenal jenis pakaian dengan berdasarkan fungsi, umur pemakai, serta tingkat sosial kemasyarakatan pemakainya.
Nah, dalam pembahasan baju adat Jawa Barat ini! Kita kan mengulas berdasarkan perbedaan tingkatan sosial, yang mana terdiri dari:
Pakaian Rakyat Bawah
Pada zaman dahulu, masyarakat Sunda sering kali membeda-bedakan dalam tolak ukur drajat seseorang dengan memakai baju yang sangat sederhana.
Seperti para pria sunda jelata, memakai celana pangsi atau komprang dengan memakai sabuk kulit atau kain biasa. Sedangkan untuk busana bagian atasnya terdiri dari baju salontren atau baju kampret lalu di bahunya terdapat sarung poleng yang diselempangkan menyilang dan tak pernah lepas dalam menjalani keseharian.
Sebagai pelengkap terdapat penutup kepala bernama ikat logen dengan model barangbang semplak atau hanjuang nangtung lalu alas kaki berupa terompa kayu yang biasa masyarakat sunda menyebutnya tarumpa.
Adapun untuk para wanitanya menggunakan busana yang juga sederhana seperti baju kebaya, kamisol (kutang atau BH), beubeur (ikat pinggang), sinjang kebat (kain batik panjang), dan selendang batik merupakan pilihan utama.
Sebagai penghias se orang wanita tentunya memakai perhiasan seperti hiasan rambut yang digelung jucung (disanggul kecil ke atas), ali meneng (cincin polos), suweng pelenis (giwang bundar), aksesoris berupa geulang akar bahar (gelang akar bahar), dan alas kaki berupa sendal keteplek (sendal jepit).
Pakaian Orang Kaya atau Bangsawan
Adapun orang-orang yang memiliki perekonomian tinggi, Biasanya pakaian atas yang sering menjadi pelengkap pakaian orang Sunda, adalah Jas Beludru Sulam Benang Emas.
Dari namanya saja sudah tergolong mewah. Bisa dilihat dari desainnya juga terbilang rumit dan hasilnya pun sangat elok dipandang mata.
Biasanya para pria dari golongan bangsawan, mereka memakai busana mewah seperti jas tutup berbahan beludru hitam yang disulam dengan benang emas hingga tepi ujung lengan, kain dodot motif rengreng parang rusak, celana panjang dengan motif sama, benten/sabuk yang terbuat dari emas, bendo sebagai penutup kepala dan alas kakinya menggunakan selop hitam.
Sedangkan bagi wanita golongan bangsawan, sama-sama memiliki pakaian khusus yaitu kebaya beludru hitam bersulam benang emas, kain kebat motif rereng, dan alas kaki berupa sepatu atau selop berbahan beludru hitam dengan tambahan manik-manik yang disulam.
Adapun perhiasan yang dipakai sebagai perhiasan mewah dan tentunya mahal seperti tusuk konde atau sanggul, gelang keroncong, cincin, giwang, bros, peniti rantai, kalung, dan beberapa perhiasan lain yang terbuat dari emas bertahta berlian.
Masa Modern Sunda
Syukur puji atas kehadirat Ilahi Rabbi, perbedaan tersebut hanya terjadi di zaman dahulu . Dan sekarang adat busana tersebut di manfaatkan oleh rata-rata rakyat Sunda sebagai pakaian Resmi atau busana dalam acara penting lainnya.
Pakaian Resmi Adat Sunda
Setiap tahunnya di Jawa Barat terdapat acara yang digelar oleh para pemuda pemudi Sunda yaitu acara pemilihan jajaka dan mojang.
Dari pakaian resmi Sunda laki-laki mengenakan jas taqwa dengan warna bebas tapi biasanya memakai warna hitam, untuk busana bawah memakai celana hitam panjang, sebagai pemanis mereka juga menggunakan sabuk yang menjadi lambang kegagahan seorang pria.
Aksesoris lainnya seperti penutup kepala berupa bendo dan selop sebagai alas kaki. Hiasan yang dikenakan hanya berupa jam rantai yang biasanya dijepitkan pada saku jas.
Adapun para Wanita adatnya menggunakan busana adat yang terdiri dari kebaya polos dengan hiasan sulam, kain kebat, beubeur (ikat pinggang), kutang/BH yang mereka menyebutnya dengan kamisol, karembong/selendang sebagai pemanis dan alas kaki berupa selop serta untuk warnanya sama persis seperti warna kebaya.
Pakaian Pengantin Adat Sunda
Untuk upacara adat masa kini kebanyakan dari masyarakat Sunda memakai baju adat yang bernama pakaian Pengantin Sukapura.
Adapun busana yang digunakan oleh mempelai putra mengenakan pakaian berupa jas tutup yang berwarna putih serta ikat pinggang, selop berwarna putih sebagai pelengkap, kain rereng sebagai bawahan, tutup kepala bendo yang bermotif rereng juga, untuk aksesoris tambahan lainnya biasanya terdiri dari kalung rangkaian bunga melati, dan tidak lupa pula senjata tradisional seperti kujang dan keris.
Sedangkan untuk pakaian mempelai perempuan memiliki busana adat seperti kebaya brukat warna putih sebagai busana atas, bawahan berupa kain rereng eneng, benten (ikat pinggang warna emas) dan alas kaki selop warna putih.
Kecantikan tersebut tidak lupa dengan perhiasan lainnya seperti perhiasan kilat bahu, kalung panjang, bros, gelang, giwang, dan cincin. Serta sanggul rambutnya di tata rapi dengan hiasan siger subadra lima untaian bunga sedap malam (mangle) dan tujuh buah kembang goyang.
Tambahan
Sedikit tambahan lain yaitu, Beskap merupakan pakaian atas yang sering dipakai dalam acara resmi pernikahan, dalam kegiatan beribadah seperti mengajar, sholat dan banyak lagi yang lainnya.
Sekian dari saya semoga artikel dari Pakaian Adat Jawa selalu dapat kita jadikan sebuah inspirasi, dan semoga dengan tulisan ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap negara Indonesia yang memiliki banyak budaya ini.