Carakus. Pengertian Tembang Pangkur. Macapat merupakan sebuah puisi sastra jawa yang mengandung unsur kehidupan manusia. Dalam karya-karya ini umumnya hanya ditulis menggunakan metrum macapat.
Adapun disetiap baris baitnya terdapat sebuah peraturan yang aturan tersebut biasa disebut dengan Gatra, lalu disetiap gatra memiliki sejumlah guru wilangan yang sudah diatur sedemikian rupa, serta pada bagian sajak akhirnya biasa disebut dengan guru lagu.
Tembang Macapat memiliki 11 jenis tembang, para orang-orang jawa yang memiliki keahlian dalam hal ini menyebutkan bahwa tembang macapat menjelaskan aturan hidup manusia. Dari awal mereka hidup (ruh manusia tercipta) hingga manusia meninggal (ruh tersebut kembali kepada roobnya).
Dari kesebelas tersebut tembang yang paling menonjol salah satunya ialah Tembang Macapat Pangkur.
Lalu apa itu tembang macapat pangkur? Berikut penjelasannya:
Pengertian Tembang Macapat Pangkur
Tembang pangkur merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan sebuah kehidupan seseorang untuk memicu mengenang sebuah masa lalu buruknya. Dalam artian seseorang yang sudah menjadi baik dari kejahatan masa lalunya.
Penjelasan yang digambarkan oleh pangkur sendiri, mempersembahkan kepada mereka yang sudah berniat dengan tulus tentang apa yang dulu dikerjakannya. dengan garisan atas telah meninggalkan sifat keduniawian dan berusaha mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Arti Lain Tembang Pangkur
Secara bahasa Pangkur memiliki arti “mungkur” yang berarti “mundur/mengundurkan diri. Hal itu tertulis jelas bahwa seseorang yang hendak mendekatkan diri kepada tuhannya benar-benar ingin memulai dan bahkan sudah dimulai.
Secara istilah pangkur diartikan menjadi seseorang hamba berumur muda dan perlu pengaruh besar dalam berproses mendekatkan diri kepada tuhannya. Adapun tembang jenis pangkur sangat berpengaruh terhadap kehidupan pendekatan tersebut.
Watak Pangkur
Watak Pangkur sendiri berkarakter gagah, kuat perkasa dengan ketulusan hati yang besar, tidak memiliki keraguan dalam mengajak seseorang untuk merubah masa lalunya.
Tembang sendiri biasanya digunakan kepada orang awam, para pahlawan untuk mengenang masa lalu terdahulunya, sehingga termotifasi mengubah masa depan yang lebih cerah serta kembali ke jalan yang lurus.
Makna Pangkur
Pengertian Pangkur ialah, apabila seseorang mendapati atau dia telah melakukan sesuatu keburukan di masa lalunya, maka wajib baginya meninggalkan hal tersebut dan menyesali perbuatan tersebut agar tidak melakukannya lagi.
Dalam artian lain, Pangkur ialah gambaran seseorang yang sudah memulai kewajiban mendekatkan diri kepada tuhannya, dan sudah memulai meninggalkan sifat keserakahan duniawi.
Guru Gatra, Guru Wilangan Dan Guru Lagu Tembang Pangkur
Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan dari tembang Pangkur:
- Guru Gatra: 8.
Yang berarti Tembang Pungkur mempunyai 8 baris kalimat atau larik.
- Guru Wilangan: 8, 11, 8, 7, 12, 8, 8.
Yang berarti dari jumlah barisan pertama memiliki 12 suku kata, kalimat ke dua memiliki jumlah 6 suku kata, kalimat ke tiga memiliki jumlah 8 suku kata, kalimat terakhir memiliki jumlah suku kata 8 suku kata.
- Guru Lagu: a, i, u, a, u, a, i.
Yang berarti dari setiap akhir suku kata di setiap baris akhir kalimatnya, harus berakhir dengan vokal a, i, u, a, u, a, i.
Contoh Tembang Pangkur
Mingkar-mingkuring ukara
(Membolak-balikkan kata)
Akarana karenan mardi siwi
(Karena hendak mendidik anak)
Sinawung resmining kidung
(Tersirat dalam indahnya tembang)
Sinuba sinukarta
(Dihias penuh warna )
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung
(Agar menjiwai hakekat ilmu luhur)
Kang tumrap ing tanah Jawa
(Yang ada di tanah Jawa/nusantara)
Agama ageming aji.
(Agama “pakaian” diri)
Sebenarnya banyak contoh dari tembang Pungkur hanya saja, dari salah satu karya seni dari sekolah KGPAA Mangkunegoro IV {Pupuh I}. Seperti Contoh lain:
Contoh Nasihat Tembang Pangkur
Sekar pangkur kang winarna
Lelabuhan kang kanggo wong ngaurip
Ala lan becik puniku
Prayoga kawruhana
Adat waton puniku dipunkadulu
Miwah ingkang tata krama
Den kaesthi siyang ratri.
Niat arti contoh Tembang Pangkur diatas:
Nasihat ini dibalut dengan tembang Pangkur. Seyogyanya kau memahami hakikat pengabdian bagi kehidupan, tentang baik dan buruk yang perlu kau ketahui. Pahami pula adat dan aturan, serta jangan lupakan tata krama baik siang maupun malam.
Contoh pengingat Kehidupan
Miwah ta sabarang karya
Ing prakara kang gedhe lan kang cilik
Papat iku aja kantun
Kanggo sadina-dina
Rina wengi nagara miwah ing dhusun
Kabeh kang padha ambegan
Papat iku aja lali.
Niat arti contoh Tembang Pangkur diatas:
Demikian pula pertimbangan empat perkara dalam segala hal baik yang besar maupun yang kecil jangan kau lupakan, terapkan sehari-hari, siang atau malam, di kota maupun di desa. (Hal ini berlaku) untuk semua makhluk yang bernapas
Seperti penjelasan diatas, bahwa mendidik anak harus menjadi tauladan yang baik demi mengubah pola hidupnya ke jalan yang lebih baik.
Kemungkinan seperti itu yang bisa saya sampaikan tentang artikel Tembang Pangkur semoga bermanfaat, sekian dan Terima kasih.